Sebagaimana yang kerap dikatakan banyak orang Indonesia, Jakarta berbeda dengan daerah lain di Indonesia serta mempunyai dunianya sendiri. Kota ini mempunyai konsentrasi urban terbanyak. Kota ini pusat pemerintahan serta administrasi. Kota ini mempunyai banyak perihal. Serta kota ini tempat kebudayaan- kebudayaan berasimilasi
Di balik itu seluruh, warga asli Jakarta ialah Betawi mempunyai kebudayaan sendiri. Banyak tradisi unik yang penuh dengan arti, semacam roti buaya di kegiatan perkawinan. Untuk orang dagang Roti Buaya siap siap jadi incaran para pengantin Betawi nyatanya paling utama banyak perkawinan sehabis Lebaran Jual Roti Buaya .
Kenapa Roti Buaya senantiasa menghiasi kegiatan perkawinan warga Betawi? Nyatanya Roti Buaya ini ialah salah satu bawaan ataupun wejangan pengantin laki- laki terhadap pengantin perempuan di dalam perkawinan ataupun lamaran orang Jakarta asli. Dapat dikatakan ini merupakan salah satu ketentuan untuk mempelai pria di dalam perkawinan adat betawi.
Roti buaya ini umumnya dibagikan kepada para tamu undangan yang masih lajang, dengan harapan yang menerimanya lekas menemukan jodoh serta menikah. Sesungguhnya, roti buaya ini mulai diketahui oleh orang- orang Jakarta pada dikala bangsa Eropa masuk Indonesia. Kemudian bawa pengaruh terhadap pemikiran warga asli Jakarta kalau tiap perkawinan wajib mempunyai suatu ciri yang mewakilkan kegiatan sakralnya.
Simbol perkawinan yang dipunyai oleh bangsa Eropa pada dikala itu merupakan bunga. Merasa tidak mau kalah serta tidak mau meniru Eropa, orang Betawi juga berupaya buat mempraktikkan simbol yang terbuat sendiri dalam adat pernikahannya.
HomeCitizen6
Arti Roti Buaya di Kegiatan Perkawinan Betawi
Yulia LisnawatiYulia Lisnawati
06 Jul 2014, 18: 30 WIB
Inilah Metafora Roti Buaya Khas Betawi
Perbesar
Roti Buaya salah satu kue karakteristik khas jakarta asli alias betawi.
Citizen6, Jakarta Sebagaimana yang kerap dikatakan banyak orang Indonesia, Jakarta berbeda dengan daerah lain di Indonesia serta mempunyai dunianya sendiri. Kota ini mempunyai konsentrasi urban terbanyak. Kota ini pusat pemerintahan serta administrasi. Kota ini mempunyai banyak perihal. Serta kota ini tempat kebudayaan- kebudayaan berasimilasi
Di balik itu seluruh, warga asli Jakarta ialah Betawi mempunyai kebudayaan sendiri. Banyak tradisi unik yang penuh dengan arti, semacam roti buaya di kegiatan perkawinan. Untuk orang dagang Roti Buaya siap siap jadi incaran para pengantin Betawi nyatanya paling utama banyak perkawinan sehabis Lebaran.
Baca Juga : Tanggung Jawab Pemerintah untuk Kesehatan Warga
Perbesar
Kenapa Roti Buaya senantiasa menghiasi kegiatan perkawinan warga Betawi? Nyatanya Roti Buaya ini ialah salah satu bawaan ataupun wejangan pengantin laki- laki terhadap pengantin perempuan di dalam perkawinan ataupun lamaran orang Jakarta asli. Dapat dikatakan ini merupakan salah satu ketentuan untuk mempelai pria di dalam perkawinan adat betawi.
Roti buaya ini umumnya dibagikan kepada para tamu undangan yang masih lajang, dengan harapan yang menerimanya lekas menemukan jodoh serta menikah. Sesungguhnya, roti buaya ini mulai diketahui oleh orang- orang Jakarta pada dikala bangsa Eropa masuk Indonesia. Kemudian bawa pengaruh terhadap pemikiran warga asli Jakarta kalau tiap perkawinan wajib mempunyai suatu ciri yang mewakilkan kegiatan sakralnya.
Simbol perkawinan yang dipunyai oleh bangsa Eropa pada dikala itu merupakan bunga. Merasa tidak mau kalah serta tidak mau meniru Eropa, orang Betawi juga berupaya buat mempraktikkan simbol yang terbuat sendiri dalam adat pernikahannya.
Perbesar
Dipilihlah roti buaya ini. Konon bagi keyakinan suku betawi, roti buaya ini merupakan simbolisasi yang melambangkan kemapanan serta kesetiaan hingga akhir nanti. Arti kemapanan terdapat pada suatu roti, dimana yg memakan roti cumalah bangsawan- bangsawan pada zamannya. Sebaliknya arti kesetiaan ada di buaya, sebab semasa hidupnya buaya cuma melaksanakan satu kali perkawinan buat seumur hidupnya.
Filosofi inilah yang membuat roti buaya sampai dikala ini jadi simbolisasi perkawinan adat Betawi, dengan harapan supaya kedua mempelai bisa mapan serta setia hingga akhir nanti.
Pengirim:
Niko Bimantara
Mahasiswa London School of Public Relations Jakarta
Disclaimer:
Citizen6 merupakan media publik buat masyarakat. Postingan di Citizen6 ialah opini individu serta tidak boleh menyinggung SARA. Isi postingan jadi tanggung jawab sang penulisnya.